Pages

16 Februari 2009

Cinta Bis

Cinta itu sama seperti orang yang menunggu bis. Sebuah
bis datang, dan kamu bilang, "Wah.. terlalu penuh,
sumpek, bakalan nggak bisa duduk nyaman neh !
Aku tunggu bis berikutnya aja deh."

Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan
berkata, "Aduh bisnya kurang asik nih, nggak bagus
lagi.. nggak mau ah.."

Bis selanjutnya datang, cool dan kamu berminat, tapi
seakan-akan dia tidak melihatmu dan lewat begitu saja.

Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong,
cukup bagus, tapi kamu bilang, "Nggak ada AC nih, bisa
kepanasan aku". Maka kamu membiarkan bis keempat itu
pergi.

Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa
terlambat pergi ke kantor.

Ketika bis kelima datang, kamu sudah tak sabar, kamu
langsung melompat masuk ke dalamnya. Setelah beberapa
lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki
bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kamu tuju !
Dan kau baru sadar telah menyiakan waktumu sekian
lama.

Moral dari cerita ini: sering kali seseorang menunggu
orang yang benar-benar 'ideal' untuk menjadi pasangan
hidupnya. Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi
keidealan kita. Dan kamu pun sekali-kali tidak akan
pernah bisa menjadi 100% sesuai keinginan dia.

Tidak ada salahnya memiliki 'persyaratan' untuk
'calon', tapi tidak ada salahnya juga memberi
kesempatan kepada yang berhenti di depan kita.

Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita
tuju. Apabila ternyata memang tidak cocok, apa boleh
buat.. tapi kamu masih bisa berteriak 'Kiri' ! dan
keluar dengan sopan.

Maka memberi kesempatan pada yang berhenti di depanmu,
semuanya bergantung pada keputusanmu. Daripada kita
harus jalan kaki sendiri menuju kantormu, dalam arti
menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang yang
dikasihi.

Cerita ini juga berarti, kalau kebetulan kamu
menemukan bis yang kosong, kamu sukai dan bisa kamu
percayai, dan tentunya sejurusan dengan tujuanmu, kamu
dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis
tersebut di depanmu, agar dia dapat memberi kesempatan
kepadamu untuk masuk ke dalamnya. Karena menemukan
yang seperti itu adalah suatu berkah yang sangat
berharga dan sangat berarti. Bagimu sendiri, dan bagi
dia.

11 Februari 2009

I was love by You

Let the world stop turning, Let the sun stop burning, Let them tell me love's not worth going through. If it all falls apart, I will know deep in my heart, The only dream that mattered had come true ...In this life I was loved by you.

10 November 2008

Kisah di Balik Telepon

Waktu ku kecil dulu, saya sering bermain telepon-teleponan dengan menggunakan kaleng dan seutas tali sebagai penghantar, dengan posisi yang berbeda kami berpencar, mencari lawan jika ketemu kami langsung berkomunikasi satu sama lain. Dengan biaya gratis.

Lalu, sejak saya lulus SMA, sebuah telepon selular menemani saya, karena saya akan kuliah di Bandung saya dibelikan sebuah Handpone, yang saat itu harganya mahal dan untuk membeli nomor pun juga mahal.

***

Tahun pertama saya kuliah. Saya ngekost, maka untuk beli pulsa pun harus mikir ulang, karena saat itu nominal pulsa yang tersedia hanya ada 50.000 keatas. Sehingga mesti hemat-hemat pakai telepon. Paling tidak saya gunakan untuk SMS saja.

Pernah suatu ketika, saya sakit, saya sangat pusing, sehingga tidak bisa berjalan, mau nelpon Ortu, pulsa tidak ada, alhasil Orang Tua saya tidak tahu. Beruntung seorang teman menghubungi saya. Lalu saya minta ke teman saya tersebut untuk memberi tahu bahwa saya sakit dan lemah tidak berdaya dan juga tidak ada pulsa untuk mengabarkan mereka, mau ke wartelpun, saya tidak bisa berjalan.
Berkat telepon teman tersebut, orang tua saya langsung mengirimkan uang untuk berobat, dan pulsa. Apa jadinya jika teman saya tidak menelpon? Ingin rasanya pada saat itu saya bisa ngutang pulsa saja pada operator.

Lalu berkat ditelepon teman itu juga, banyak teman-teman saya yang menjenguk saya. Dan mengantarkan saya ke rumah sakit.
Kisah itu tak akan saya lupa, berkat telekomunikasi tersebut suatu tindakan tepat bisa diambil.

***

Sebuah kisah lain, dari kakak saya.
Kakak saya yang pertama, perempuan, sudah berkeluarga, dan memiliki anak. Namun karena suaminya sering pindah tugas, mereka pun tidak menetap pada suatu kota dalam periode yang lama. Paling-paling mereka cuma mengontrak rumah beberapa bulan, atau tinggal ditempat keluarga saya di Palembang.

Namun karena suami kakak saya tersebut, tidak jelas jadwalnya kapan dia pindah, sehingga kakak saya memutuskan tinggal di Palembang, bersama keluarga, sedangkan suaminya di daerah lain. Sampai sekarang anak kakak saya pun sudah besar, sekolah di SD Muhammadiyah I, pindah-pindah tempat menjadi momok yang menakutkan bagi kakak saya, karena memikirkan pendidikan anaknya. Jadi anaknya sekarang sekolah di Palembang saat ini.

Jarak yang terpisah, bukan berarti komunikasi putus bukan?
Untuk mensiasati itu, mereka saling bertelelponan untuk mengobati rasa kangen. Lalu saya kasih nomor jagoan dari Starone, dan suaminya juga pake jagoan dari Starone. Dulu sih saya tidak pernah tahu bakal ada Ngorbit (Ngobrol Irit). Lagian nomor itu juga saya dapatkan waktu mengikuti seminar dari Indosat.

Setelah ada program Ngorbit dari Starone ternyata komunikasi mereka makin lancar, kakak saya makin mesra sama suaminya, anaknya pun juga sering telepon-teleponan sama bapaknya.
Tiap hari tidak terhitung berapa kali mereka menelpon. Saya pun cuma mikir aja, koq pulsa nya ga habis-habis sih? padahal jauhan, enak bisa bekali-kali menelpon sepuasnya.

Hal seperti ini tentunya sangat menguntungkan bagi konsumen seperti kakak saya itu, mau murah nelpon kapanpun Ngorbit dengan Starone.

***

Lebaran, merupakan momen yang ditunggu-tunggu bagi umat Muslim merayakan kemenangan.
Bersilaturahmi dengan keluarga. Bahkan jika keluarganya berjauhan, orang rela untuk mudik.
Mudik pun pernah saya alami waktu saya kuliah di Bandung dulu. Naik bis, membawa tas yang berat, semua kelelahan waktu mudik sirna ketika saya menemui keluarga saya, melihat orang tua yang tersenyum menanti anaknya ini.

Tapi sayang momen mudik ini tidak bisa dinikmati oleh sebagian orang seperti Kakak saya yang kedua, laki-laki, sudah berkeluarga, lebaran kemarin tidak mudik. Ada yang kurang afdol rasanya jika tidak kumpul keluarga dengan lengkap.

Namun bukan berarti kita tidak bisa merasakan kehadirannya bukan? Sekarang teknologi semakin maju. Apalagi sejak teknologi 3G diperkenalkan, orang tersebut bisa melihat kita, dan kita pun bisa melihat dia.

Akhirnya kami 3G-an dengan Kakak saya tersebut, walaupun dia jauh, tapi serasa dekat.
Dengan memakai hanphone 3G dan sinyal kuat Indosat, gambar yang hidup, memberikan kehangatan yang luar biasa bagi kami, memberikan keharuan, dan keceriaan.

***

Kisah-kisah itu mengisyaratkan bahwa telekomunikasi merupakan bagian penting kehidupan masyarakat saat ini. Telekomunikasi membuat dunia ini menjadi dekat, memberikan kehangatan dan keharmonisan di kehidupan dan telekomuniksi tersebut telah menyelamatkan hidup saya.

Harapan saya telekomunikasi di Indonesia semakin banyak kemajuan, bukan bearti memberikan tarif murah, tapi kualitas buruk. Tapi yang diutamakan adalah kualitas layanan, dan juga tarif yang proporsional.

Jika masyarakat Indonesia yang saat ini jumlah nya 200 juta lebih, dan masing-masing orang memiliki telepon seluler. Sungguh angka yang besar,membuat nafsu para operator untuk berlomba-lomba menarik konsumen. Dengan menurunkan tarif, atau memberikan bonus-bonus tertentu.

Perang tarif disana-sini. Skema tarif yang tidak jelas, ditutup-tutupi, merupakan kebohongan yang amat besar, bagi para operator terhadap masyarakat. Ngakunya gratis, tapi harus nelpon dulu beberapa saat, atau pada jam-jam tidur merupakan tindakan "cengeng" operator telepon seluler.

Sebaiknya jika para operator membuat program, haruslah berani berbuat, jangan tanggung-tanggung. Karena sesuat yang tanggung itu malah akan mencelakakan orang banyak.

Karena telekomunikasi sekarang ini merupakan kebutuhan, sebaiknya juga para operator bertindak bagai Ibu yang melayani anaknya, yang memberikan layanan tiap saat, bukan sebagai penjual.

27 Oktober 2008

Forum Jual Beli

Ingin beli barang? murah ? resmi? bekas? atau barang antik? barang dari yang legal sampe ke ilegal...
Semuanya ada disini...
Ingin jualan juga bisa, bahkan aq juga sempat jualan barang2 bekas elektronik, seperti Harddisk,DVD, HP yang laris manis ga sampe seminggu sudah terjual.

Forum, sebuah kekuatan komunitas, seperti kaskus yang pengunjungnya sangat-sangat rame sampe jika thread anda buat, mesti di UP terus, supaya dagangan anda terlihat. Jika tidak di up maka thread anda akan hilang tertelan arus.

Tapi jangan coba-coba mengirimkan spam, karena forum ini cukup solid, jika ada yang berani, pasti ditimpuki bata oleh user lainnya. Mereka penjaga forum yang baik, merasa memiliki, sehingga forum ini bisa dipercaya, jika ada penipuan, segera dilaporkan sehingga pengguna lain dapat membantunya, atau paling tidak memberikan motivasi, dan para penipu itu namanya akan jadi cemoohan. Paling parah wajah / KTP mereka dipampang. Sehingga mereka harus menanggung malu.

Tips untuk jual beli di internet lewat forum jual beli
1. Pastikan anda jangan tergiur dengan harga yang tidak masuk akal.
2. Telpon dulu orangnya, jangan melakukan transfer jika tidak ada respon
3. Minta kejelasan alamatnya.
4. Minta nomor bukti pengiriman jika dia sudah mengirim.
5. Cek dulu barang, jika sudah sampai, layak atau tidak layak..
6. Jika tidak layak, anda bisa minta kembalikan uang anda, dengan kesepakatan bersama
7. Jika penjual menghilang dan barang tidak sesuai dengan pesanan adukan ke forum, pasti teman senasib dengan anda akan membantu Anda, dan penjahat tersebut akan di blacklist..

28 Juni 2008

Monitor, Gara-gara kamu ku ngulang kuliah

Semester ini sebenarnya ku mengambil Kerja Praktek, seperti PPL seperti KKn atau apapun namanya yang merupakan prasyarat untuk Skripsi. Tapi tidak selesai, tidak ku kerjakan , dan orang-orang menganggap ku pasti selesai, secara ku kerja disini, dan ku ahli program, dan anggapan itu pun telah berkembang luas. Sehingga ku hanya terdiam saja, ingin ku terikak "kamu pikir aku bisa santai jika ku kerja disini. Tidak teman, kamu salah, justru aku kerja malah kesibukanku makin bertambah, bahkan untuk mengurus KP pun sering kuabaikan, jika kamu pikir aku yang buat web STMIK MDP, dan itulah bahan KP ku, Tidak itu salah! ku malah buat program baru untuk kepentingan baru. Jika kamu pikir, ku enak dapat fasilitas, ya ku dapat, tapi untuk kuliah lain urusannya dengan kerja. Jangan samakan donk kuliah yah kuliah kerja ya kerja!."

Uh ditambah lagi mereka yang makin deadline ngumpul laporan makin gencar menemuiku, bahkan program ku sendiri terbengkalai, gara-gara monitorku dirumah rusak , mana bisa ku ngerjakan laporan.......Ditanya sudah bab berapa? ku jawab, baru analisis, terus banyak yang bertanya, dan ku jawab dengan jawaban yang sama.

Monitor itu sudah ku bawa ke tempat servis, dan sampai saat ini belum ada kabar, sudah baek lom sih monitor?? apa perlu ku ganti dengan yang baru?

Ketika itu Ayah menyuruh untuk mengambil monitor komputer yang diservis beberapa minggu lalu. Akupun menelpon Customer Servicenya dan mengatakan bahwa monitornya masih dicek, belum sembuh total.

Dan ku bilang pada Ayah, masih belum bener monitornya....

Lalu beberapa minggu kemudian ku telpon lagi, jawabannya sama masih belum benar. Sampai saat ini pun jawaban yang diberikan oleh teknisi masih sama. masih di test. Sampai kapan bung ku menunggu, katanya seminggu kelar, koq sebulan masih belum kelar!!

Tempat service rata-rata sama, ya dulu ke servis printer, katanya seminggu taunya 1 bulan selesai, itu pun dengan hasil tidak maksimal. ku bahkan sempat berantem dengan pemiliknya gara-gara mereka ceroboh menghilangkan kabel printerku!.

Lama banget sampai-sampai ku kecewa, lalu ku putuskan untuk mengulang saja nih kuliah, yang konsekuensinya menambah waktu kuliah menjadi satu semester lagi!

19 Juni 2008

Seperempat Abad

Waktu itu cepat berlalu yah? tidak terasa dalam tahun ini ku sudah mencapai 25 tahun.
Perubahan secara pelan-pelan. Ku masih seperti dulu, target selesai kuliah belum tercapai. Sedih sih, secara adik2ku menyusulku duluan. Kerja di bank, impian mereka sudah tercapai.
Aku harus bersabar lebih lama. Untuk meraih impian, sarjana saja ku raih dengan susah payah, letih, begitu banyak rintangan. Maka ku harus giat gigih, tidak bangga pada diri sendiri, apa-apa yang diraih ini tidak ada yang abadi, hanya Tuhan yang abadi.

Sabar, semuanya telah diatur, rezeki, jodoh dan maut hanya Tuhan yang tahu. Hal ini lah yang ku patrikan dalam diri menerima semua garis tangan. Tapi bukan berarti diam diri, ku tetap berkarya, tanpa seorang tahu, itu karyaku. Itu hasil keringatanku.

Dan aku akan terus berkarya, terus sehingga bisa digunakan banyak orang, memberi manfaat, menebar ilmu, berbagi cerita. Walau tidak sempurna, ku akan memperbaiki sehingga lebih baik.
Karna ku tahu, Sempurna itu hanyalah milik Allah, dan ku masih jauh - jauh sekali dari namanya sempurna. Ku berharap ku bisa mendekati sempurna.

03 Juni 2008

Sejenak

Jauh sudah perjalanan ini.
seperembat abad lamanya ku berada.
Menggapai semua cita
semua angan..

Sejenak ini ku ingin berhenti, dalam penatku
menemukanmu, disampingmu bersamamu.
ku tambatkan hati ku padamu
kenapa saat ini ku merasa dirimu
selalu membuatku tersenyum.

Walau ku hanya menemuimu sesaat,
ku bahagia indah, tiada seperti dirimu.
Semua tentangmu, semua kisahmu.
Membuatku ingin memilikimu.
 

Labels