Betapa tak terbayangkan..ketika kulihat dan kudengar tentang Aceh...kini sebuah kota di penghujung pulau Sumatra itu telah diselimuti oleh lautan, lautan mayat dan gedung yang porak poranda. Tangisan orang yang kehilangan seseorang yang sangat dicintainya sangat membuat hati ini pilu. Betapa dahsyatnya gempa Tsunami yang memporak-porandakan Aceh, Sumatra Utara serta negara-negara lain. Ada seorang anak yang menunggui bapak nya, padahal bapaknya telah tiada. Anak itu menangis tidak mau diajak pergi, dia tidak tahu bahwa bapaknya udah tiada.
Aku yang hanya melihat di berita saja sudah mengalami kengerian, bagaimana jika hal itu terjadi di kotaku. Tak pernah terbayangkan hal sedahsyat itu terjadi. Dan inilah musibah yang akan mengingatkan kita agar dekat dengan Tuhan. Agar kita kembali kepadaNya. Selama ini mungkin kita tidak peduli betapa banyak hal yang kita gunakan buat hura-hura, belanja, dan kita hanya sibuk pada urusan masing-masing. Lupa pada Allah yang telah menciptakan kita. Seperti zaman Nabi Nuh terdahulu, umatnya mengingkariNya sehingga Allah memberi azab dengan banjir yang menyapu kota itu. Apakah kini terjadi lagi? apakah kita telah mengingkari Allah? semoga ini hanyalah cobaan, dan bukan azab dariNya.
Ku tak sanggup menahan tangis, ketika mayat-mayat itu dikuburkan secara massal, dan masih banyak yang bergelimpangan. Innalilahi wa innailahi roji`un. Segala sesuatu hanyalah milikNya dan akan kembali kepadaNya. Hanya keikhlasan dan kesabaran yang harus kita jaga agar mendapat pertolonganNya. Untuk saudara-saudaraku di Aceh semoga Allah memberikan kekuatan, ketabahan dan menjaga kalian semua.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar