dan pada akhirnya...
aku hanya bisa diam
mencampakkan angan-angan
menapis keyakinan
terpuruk dalam keadaan ketakmengertian,
ketakpercayaan,
membiarkan jiwa beku
oleh hati kita yang membisu
menutup pintu
mungkin tidak akan pernah terbuka,
karena kunci itu
telah pergi bersama akhir kisahmu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar